Welcome

Welcome

Senin, 07 Mei 2012

Nyeri fantom


Sakit Hati di Putusi Pacar Tergolong Nyeri Fantom??

Well kali ini saya akan membahas masalah sakit hati. Agak lucu yah membaca judul tulisan kali ini. Tak sengaja juga hal ini melintas di kepala saya setelah saya mendapatkan perkuliahan mengenai pain. Dalam konsep pain dikenal macam - macam nyeri diklasifikasikan berdasarkan lokasi, salah satunya adalah nyeri fantom. Apa itu nyeri fantom? Nyeri fantom (nyeri bayangan) adalah nyeri khusus yang dirasakan oleh klien yang mengalami amputasi. Nyeri oleh klien dipresepsikan berada pada organ yang telah diamputasi seolah-olah organnya masih ada.

Sooo, apa coba hubungannya sakit hati diputusin sama nyeri fantom tersebut? Well, sebenarnya tulisan ini cuma sekedar hiburan (let's we said JOKE =D) buat refresh otak, yah siapa tahu malah bikin kalian pada jadi ingat betul dengan nyeri fantom ini dan memahami dari segi yang berbeda, atau dapat manfaat apa gitu yang positif. hehe.. I wish.

Nyeri fantom itu dikatakan sebelumnya dirasakan oleh para klien yang mengalami amputasi, amputasi dapat dikatakan pemotongan, memotong berarti menghilangkan/berakibat hilangnya suatu bagian. Mari kita kuci kalimat "menghilangkan/berakibat hilangnya suatu bagian". Sekarang kita kembali ke masalah sakit hati diputusi pacar, kalau kata anang "separuh jiwaku pergi ( ˘ з˘)~ ♬"; lalu kata pujangga cinta "bagian hati yang hilang"; sedang kata psikolog "hilangnya orang yang membuat terpenuhinya tugas perkembangan". Well, sampai sejauh ini kita sampai pada titik temu "hilangnya sesuatu", sepakat? hehe,..

 Lanjutttt,kehilangan seseorang yang pernah mewarnai hidup kan sebenrnya tidak sakit (nyeri) secara fisik, hanya presepsinya saja sakit, toh kenyataannya tidak ada luka yang menimbulkan perdarahan di hati. Konsep nyeri bayangan ini mirip dengan konsep nyeri fantom kan. Ini lah yang mendasari hipotesa saya. =D

Hilangnya seseorang yang sebelumnya mengisi hari-hari kita baik itu karena faktor eksogen (dari pasangan/pacar kita) maupun karna  faktor endogen (dari diri kita), umumnya memiliki simptoms yang sama selain nyeri fantom, edema mata (menangis semalaman apa gak edema tu mata =D), gangguan nutrisi (kehilangan nafsu makan), kurang istirahat (karena stres), mengisolasi diri dari makhluk bergenre laki-laki, dan berduka. Nah dari simptom tuh bisa ditarik diagnosa keperawatan mengenai nyeri, gangguan nutrisi, atau mau mengangkat kurangnya pengetahuan mengenai laki-laki, up to you lah. =D

Konsep berduka (konsep sama seperti kubler-rose utarakan) yang disebut di atas adalah respon yang sering muncul ketika kasus tersebut terjadi:
- Denial (ˋДˊ)┻━┻
- Anger (" `з´ )_,/"(>_<'!)
- Bargaining *\(´`*\)(/*´`)/*
- Depresi щ(ºДºщ) <(^)>
- Acceptance (•̀_•́)

Demikian lah postingan saya kali ini, semoga bermanfaat dan menghibur. hehe.. see ya..

 
Lebih baik bersabar menunggu orang yang tepat daripada mengejar orang yang salah. Hal yang baik akan menghasilkan sesuatu yang baik.
Tidak ada salahnya menunggu namun pastikan orang yang ditunggu memang pantas untuk ditunggu. =)
 





2 komentar:

  1. Sebenanrnya nyeri sakit hati tidak bisa disamakan dengan nyeri phantom,.. knp demikian?? karna nyeri phantom sebenarnya dia merasakan dari bagian tubuh yang bentuknya "nyata" dan nyerinya pun bisa di ukur dengan menggunakan alat ukur VAS,. sedangkan sakit hati bukanlah nyeri yang seperti itu,. dan tidak bisa di ukur dengan alat,.
    kalau ingin tahu tentang kesehatan yang dipelajari fisioterapi atau profesi yang saya pelajari saat ini,. apa itu fisioterapi?? kunjungi blog saya, disana ada info sekilas tentang hipnoterapi jg,. ^_^
    disini : http://goo.gl/4Hon1

    ****** SALAM SADAR ******
    ***** SEMANGAT PAGI *****

    BalasHapus
  2. Salam kenal irawan triwibowo, terima kasih bt masukkannya. ^^
    Sebenarnya it berawal dr joke saya kpd teman2 sekelas, soalnya enak bgt d analogikan k sna, rada mirip shg bgt mudh mengingat nyeri pantom bila dikaitkan mslh ini, ta buat tuisan aja sekalian. hehehe..
    Sip.
    Salam Mahasiswa.

    BalasHapus

Print out

Translet

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified